Tikus

Basmi Hama Tikus

Sebagai hewan pengerat yang hidupnya dekat dengan manusia, tikus adalah hama yang mengganggu kehidupan manusia. Salah satunya karena penyebarannya yang kosmopolitan, erat dengan manusia. Sifatnya yang merusak dan bisa menyebarkan penyakit membuat tikus menjadi hama yang harus dibasmi.

Jenis Tikus

Ada tiga jenis tikus yang banyak kita temui sehari-hari, Tikus Norway atau tikus coklat, lalu Tikus Atap atau rumah dan Mencit. Masing-masing punya ciri dan kebiasaan masing-masing.

Tikus Norway atau lebih dikenal dengan tikus kapal atau tikus pelabuhan beratnya antara 250 sampai 500 gram dengan panjang 30 sampai 45 cm. Hidupnya di drainase dan selalu membuat lubang. Ia hidup di arena luar bangunan.
Sedangkan Tikus Atap atau rumah (Rattus rattus), hidupnya jarang di luar ruangan. Makannya 30 gram perhari dengan tubuh berukuran 30-45 cm dengan bobot 200-250 gram.
Mencit adalah spesies tikus terkecil dengan ukuran 15-17 cm dengan berat 20-30 gram. Meskipun begitu ia yang siap kawin lebih cepat dari semuanya yakni umur 1 bulan.

Penyakit yang Disebarkan Tikus

Banyak jenis penyakit yang membahayakan manusia yang bisa disebarkan oleh tikus, apalagi tikus

Plague
Disebabkan oleh gigitan kutu tikus yang membawa bakteri patogen Yersinia Pesti
Salmonellosis
Bakteri penyebab keracunan makanan yang dapat ditularkan ketika tikus membuang urin di makanan, piring, food area, lantai dan benda lain yang berkaitan dengan manusia dan mengkontaminasi makanan atau minuman.
Leptospirosis
Disebabkan oleh bakteri spiral, Leptospira spp., yang masuk ke tubuh manusia melalui air atau makanan yang sudah tercemar urin tikus.
Murine Typhus
Juga dikenal sebagai “flea-borne typhus” yang disebabkan oleh Rickettsia Typhi dan dapat ditularkan ke tikus atau manusia ketika kotoran kutu (flea) masuk ke kulit melalui garukan atau luka yang terbuka.

Kebiasaan Tikus

Indera Tikus

Indera Penglihatan : Tidak berkembang dengan baik, hanya mampu melihat 1/3 dari penglihatan normal dan buta warna.
Indera Sentuhan : Tikus menggunakan kumis untuk mengetahui jenis permukaan. Hasil sensor peraba dikirimkan ke otak sehingga menghasilkan bentuk benda atau jenis permukaan
Indera Penciuman : Tikus mempunyai indera penciuman yang berkembang sangat baik. Tikus juga berkomunikasi (status kelompok, perilaku kawin dll) dengan Pheromones.
Indera Pendengaran : Tikus mampu mendengar hingga 75.000 Hz sedangkan Mencit mampu mendengar hingga 90.000 Hz
Indera Perasa / Pengecap : berfungsi untuk mengecek kualitas makanan. Tikus mampu membedakan rasa hingga bagian rasa yang sangat kecil (0,000025%).

Kebiasaan Mengerat

Tikus mengerat karena untuk mengasah gigi taring yang terus tumbuh, rata-rata 12.5 cm per tahun. Tikus mampu menggigit dengan kecepatan 6 gigitan per detik dengan beban yang ditimbulkan mencapai 500 kg per cm2 sehingga cukup untuk menembus lempengan logam .
Gigi tikus mempunyai tingkat kekerasan yang tinggi, yakni 5 skala Moh’s (tembaga : 3.0, besi : 4.0). Sedangkan benda terkeras adalah intan, dengan 10 skala Moh’s

Pengendalian Hama Tikus

Komponen Dasar

Inspeksi
Pengurangan sarang dan mencegah akses tikus
Menentukan rodentisida yang tepat
Strategi pengumpanan
Metode pengendalian tanpa racun

Cara Biologi, dengan menggunakan

Predator, seperti burung hantu, anjing, dll

Cleaning dan Sanitasi

Memegang peranan penting dalam program pengendalian hama tikus. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan sumber makanan tikus :

Bahan-bahan makanan harus disimpan dalam kantung-kantung kecil dengan cukup ruangan untuk memungkinkan inspeksi, jika ada yang rusak atau diserang oleh tikus
Kantung-kantung besar harus mendapatkan akses ke semua sudut, sehingga mudah dilakukan inspeksi
Lantai di sekitar tumpukan kantung penyimpanan makanan harus dibersihkan secara rutin sehingga tidak ada ceceran bahan makanan yang dapat mengundang tikus
Bahan buangan (sampah bahan makanan) harus dibakar atau dikubur, atau jika disimpan untuk sementara harus diletakkan pada wadah yang tahan gigitan tikus, misalkan logam