Perputaran Bisnis Industri Pengendalian Hama Capai Rp2 Triliun

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta Sebagai industri, pengendalian hama di Indonesia memiliki potensi pasar yang cukup besar. Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pengendalian Hama Indonesia (ASPPHAMI) Boyke Arie Pahlevi mengungkapkan perputaran bisnis pengendalian hama saat ini mencapai sekitar Rp2 triliun per tahunnya.

“Kami juga mencatat saat ini sedikitnya ada 700 perusahaan lokal dan kini besarnya pasar pengendalian hama Indonesia tidak luput dari perhatian perusahaan asing untuk berlomba-lomba masuk menangkap peluang ini,” kata dia di sela-sela gelaran Konferensi dan Pameran Pest Academy 2017 di Balai Kartini, Kamis (19/10/2017).

Dia mengatakan para pelaku pengendalian hama diharapkan dapat meningkatkan standardisasi, kompetensi hingga sistem manajemen mutu perusahaan. Tak hanya itu, melalui Pest Academy, pihaknya berharap agar para pelaku usaha pengendalian hama di seluruh Indonesia menjadi lebih profesional dengan menerapkan teknologi paling mutakhir.

Boyke menjelaskan sudah 90% sektor swasta menggunakan jasa pengendalian hama, tidak hanya bagi agribisnis atau pertanian saja, tetapi juga di lingkungan industri secara umum. Mulai dari industri makanan dan minuman hingga minyak dan gas, tak terkecuali kawasan perkantoran dan pemukiman yang berkaitan langsung dengan kesehatan masyarakat.

“Sektor pemukiman berkontribusi 50% dari keseluruhan perputaran nilai, diikuti pascapanen 30% dan 20% untuk bangunan dan lainnya,” ungkapnya.

Pihaknya optimis bahwa industri pengendalian hama akan terus tumbuh setiap tahunnya. Hal ini karena dukungan regulasi yang ada, kebijakan di sektor pertanian serta tren pengendalian hama yang memberikan perhatian pada kesehatan lingkungan.

Di lingkup industri, telah dipersyaratkan adanya penerapan HACCP & GMP untuk industri makanan dan minuman misalnya, lalu Health Safety Environment (HSE) untuk industri pertambangan dan migas, industri rumah sakit terkait pengelolaan sanitasi, industri perhotelan terkait housekeeping, serta pest control untuk industri properti dan building managment terkait kesehatan bangunan,” kata Boyke.